Cari Blog Ini

Minggu, 24 Juli 2011

Budi Pekerti


Latar Belakang Perlunya Budi Pekerti

pendidikan saat ini memasuki empat tahap krisis, yaitu krisis jati diri, ideology, karakter dan krisis kepercayaan. Banyak siswa tak mengenal jati diri, semua itu akibat pengaruh globalisasi.

Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia sekolah belakangan ini semakin terasa. Banyak oknum anak didik yang sering dinilai kurang memiliki sopan santun baik di rumah, di sekolah dan di masyarakat.

Pengertian Budi Pekerti
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) istilah budi pekerti diartikan sebagai tingkah laku, perangai, akhlak dan watak.
Budi pekerti dalam bahasa Arab disebut dengan akhlak, dalam kosa kata latin dikenal dengan istilah etika dan dalam bahasa Inggris disebut ethics.

Secara etimologi budi pekerti terdiri dari dua unsur kata, yaitu budi dan pekerti.
Budi dalam bahasa sangsekerta berarti kesadaran, budi, pengertian, pikiran dan kecerdasan.

Kata pekerti berarti aktualisasi, penampilan, pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti berarti kesadaran yang ditampilkan oleh seseorang dalam berprilaku.

Pendidikan budi pekerti sering juga diasosiasikan dengan tata krama yang berisikan kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, norma, aturan. Krama sopan santun, kelakukan, tindakan perbuatan. Dengan demikian tata krama berarti adat sopan santun menjadi bagian dari kehidupan manusia.

Sayyidina Ali K.W mengemukakan tentang budi pekerti, menurut beliau budi pekerti yang mulia itu ada sepuluh yaitu: dermawan, malu, jujur, menyampaikan amanat, rendah hati (tawadhu), cemburu, berani, santun, sabar, dan syukur.

Fungsi budi pekerti
         Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah  laku.
         Penentu bagi masyarakat dalam memenuhi peranan sosialnya (mendorong/memotovasi orang untuk bertindak sesuai dengan peranannya)
         Alat untuk menumbuhkan solidaritas di kalangan anggota masyarakat
         Pengawas (kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berperilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.
         Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai masyarakat
         Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat
         Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat, dan
         Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga masyarakat yang melanggar norma.


Budi Pekerti sebagai Bidang garap BK
Pendidikan budi pekerti termasuk dalam bidang bimbingan pribadi sosial








0 komentar:

Posting Komentar